Rabu, 20 Maret 2019

contoh makalah sosiologi pertanian, interaksi sosial dan proses sosial


MAKALAH SOSIOLOGI PERTANIAN
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
Disusun oleh :

Kelompok 3

Ropi Widiasari                                         4122.1.17.12.0008
Anton Sundana                                        4122.1.17.12.0009
Bunga Khofifah Anzaini                          4122.1.17.12.0011
Topik Hidayat                                          4122.1.17.12.0021
Wawan Kuswanto                                    4122.1.17.12.0023

20171008083915










AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTAIAN
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi  dalam pembuatan makalah ini. Terimakasih yang sebesar-besarnya Dosen Mata kuliah Sosiologi Pertanian.
            Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan  bagi para pembaca. Untuk ke depannya semoga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah menjadi lebih baik lagi.
            Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.





Tanjungsari, 08 Oktober 2018


Penulis            




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1  latar belakang................................................................................................................... 1
1.2  rumusan masalah.............................................................................................................. 1
1.3  tujuan................................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 2
2.1 Proses Sosial...................................................................................................................... 2
2.2 Interaksi Sosial.................................................................................................................. 2
BAB III PENUTU.................................................................................................................. 5
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 5
3.2 Saran.................................................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 6













BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pengetahuan mengenai proses sosial berawal dari perubahan dan perkembangan masyarakat yang mewujudkan segi dinamisnya disebabkan karena para warganya mengadakan hubungan satu sama lain baik dalam bentuk perorangan maupun kperkelompok.
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila perorang dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh yang mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vd individu. Kelompok vd kelompok. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial individu dengan kelompok. Interaksi sosial merupakan syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial.

1.2  Rumusan Masalah
1.   Apa yang dimaksud dengan proses sosial?
2.   Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan proses sosial.
2.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan interaksi sosial.


















BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Proses Sosial
     Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorang dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.
     Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan proses sosial) karena interaksi sosial merupakan syarat terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.

2.2 Interaksi Sosial
     Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perorang, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorang dengan kelompok manusia. Interaksi sosial dimulai pada saat dua orang bertemu. Seperti saling menyapa, berjabat tangan, saling berbicara, dll.
     Interaksi sosial hanya terjadi antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi dari kedua belah pihak. Interaksi sosial tidak akan terjadi apabila manusia mengadakan hubunga yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem sarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud. Berlangsungnya proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor, antara lain faltor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri secara terpisah maupun dalam keadaan tergabung.
1.  Faktor Imitasi
                        Salah satu segi positif faktor ini, bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Namun demikian, imitasi mungkin pula mengakibatkan terjadinya hal-hal negatif seperti tindakan yang manyimpang.
2.  Faktor Sugesti
                        Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang member suatu pandangan atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.
3.  Faktor Identifikasi
                        Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan-kecenderugan atau keinginan-keingingan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini. Proses identifikasi berlangsug dengan sendirinya (secara tidak sadar), maupun disengaja. Proses identifikasi berlangsung dalam suatu keadaan dimana seseorang yang beridentifikasi benar-benar mengenal pihak lain sehingga pandangan, sikap maupun kaidah-kaidah yang berlaku pada pihak lain tadi dapat melembaga dan bakan menjiawainya.
4.  Faktor Simpat
                        Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses dimaa seseorang merasa tertarik pada orang lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yng sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya. Proses simpati akan dapat berkembang didalam suatu keadaan di mana faktor saling terjamin.
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun individu kelompok. Dua syarat terjadinya interaksi sosial yaitu adanya kontak sosial yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu antar individu, antar kelompok, dan antar individua dengan antar kelompok. Selain itu suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung. Adanya komunikasi yaitu seseorang memberi arti pada perilaku oranglain, perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict). Pertikaian mungkin akan mendapatkan penyelesaian, namu penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua belah pihak belum tentu puas sepenuhnya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial. Keempar bentuk pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
Ciri-ciri interaksi sosial
1.      Dilakukan dua orang dan ada reaksi dari pihak lain sebagai bentuk sosial.
2.      Adanya kontak sosial dan komunikasi.
3.      Bersifat timbal balik, positif dan berkesinambungan.
4.      Adanya penyesuaian norma dan bentuk-bentuk interaksi sosial.
5.      Pola interaksi bentuk sosial terjalin dengan baik harus berdasarkan kebutuhan yang nyata, efektifitas, efesiensi, penyesuaian diri pada kebenaran, norma, tidak memasa mental da fisik.
Tujuan proses sosial dan interaksi sosial
1.      Terciptanya hubungan yang harmonis.
2.      Tercapainya tujuan hubungan dan kepentingan.
3.      Sebagai sarana dalam mewujudkan keteraturan hidup (kehidupan sosial masyarakat).

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sosial dan interaksi sosial.
1.      Faktor Internal
Adapun yang menjadi dorongan dari dalam diri seseorang untuk berinteraksi sosial meliputi hal-hal berikut:
a.       Dorongan untuk meneruskan keturunan.
b.      Dorongan untuk memenuhi kebutuhan.
c.       Dorongan untuk mempertahankan kehidupan.
d.      Dorongan untuk berkomunikasi.
2.      Faktor Eksternal
a.       Faktor Imitasi
b.      Faktor Sugesti
c.       Faktor Identifikasi
d.      Faktor simpati
Syarat-syarat Interaksi Sosial
1.      Kontak sosial
Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara satu pihak dengan pihak lain. Kontak sosial secara tidak langsung dapat terjadi karena adanya bantuan peralatan komunikasi sebagai perantara misalnya: radio, telepon, e-mail, surat dan lain sebagainya.
2.      Komunikasi sosial
Merupakan syarat pokok lain dalam proses sosial, yang mengandung penertian bila suatu hubungan sosial tidak dapat terjadi komunikasi, maka dalam keadaan demikian tidak terjadi kontak sosial. Dengan komunikasi, maka sikap dan pemikiran disatu pihak dapat diketahui oleh pihak lainnya.
Pada dasarnya interaksi sosial/komunikasi sosial dapat berjalan secara verbal dan non verbal. Untuk interaksi sosial yang non verbal dapat disebutkan bahwa gerakan tubuh, merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan sejak zaman manusia purba.






BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
     Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorang dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dll.
     Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan reaksi. Pelakunya lebih dari satu orang. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial atara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial, tanpa kedua syarat tersebut, interaksi sosial tidak akan dapat berjalan.

3.2 Saran
     Dalam kehidupan manusia, di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakat harus menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian. Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi sosial dengan masyarakat-masyarakat yang ada si sekitar kita agar terjalin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat.









DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar