Rabu, 20 Maret 2019

contoh makalah sosiologi pertanian, interaksi sosial dan proses sosial


MAKALAH SOSIOLOGI PERTANIAN
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
Disusun oleh :

Kelompok 3

Ropi Widiasari                                         4122.1.17.12.0008
Anton Sundana                                        4122.1.17.12.0009
Bunga Khofifah Anzaini                          4122.1.17.12.0011
Topik Hidayat                                          4122.1.17.12.0021
Wawan Kuswanto                                    4122.1.17.12.0023

20171008083915










AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTAIAN
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi  dalam pembuatan makalah ini. Terimakasih yang sebesar-besarnya Dosen Mata kuliah Sosiologi Pertanian.
            Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan  bagi para pembaca. Untuk ke depannya semoga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah menjadi lebih baik lagi.
            Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.





Tanjungsari, 08 Oktober 2018


Penulis            




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1  latar belakang................................................................................................................... 1
1.2  rumusan masalah.............................................................................................................. 1
1.3  tujuan................................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 2
2.1 Proses Sosial...................................................................................................................... 2
2.2 Interaksi Sosial.................................................................................................................. 2
BAB III PENUTU.................................................................................................................. 5
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 5
3.2 Saran.................................................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 6













BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pengetahuan mengenai proses sosial berawal dari perubahan dan perkembangan masyarakat yang mewujudkan segi dinamisnya disebabkan karena para warganya mengadakan hubungan satu sama lain baik dalam bentuk perorangan maupun kperkelompok.
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila perorang dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh yang mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vd individu. Kelompok vd kelompok. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial individu dengan kelompok. Interaksi sosial merupakan syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial.

1.2  Rumusan Masalah
1.   Apa yang dimaksud dengan proses sosial?
2.   Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan proses sosial.
2.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan interaksi sosial.


















BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Proses Sosial
     Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorang dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.
     Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan proses sosial) karena interaksi sosial merupakan syarat terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.

2.2 Interaksi Sosial
     Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perorang, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorang dengan kelompok manusia. Interaksi sosial dimulai pada saat dua orang bertemu. Seperti saling menyapa, berjabat tangan, saling berbicara, dll.
     Interaksi sosial hanya terjadi antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi dari kedua belah pihak. Interaksi sosial tidak akan terjadi apabila manusia mengadakan hubunga yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem sarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud. Berlangsungnya proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor, antara lain faltor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri secara terpisah maupun dalam keadaan tergabung.
1.  Faktor Imitasi
                        Salah satu segi positif faktor ini, bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Namun demikian, imitasi mungkin pula mengakibatkan terjadinya hal-hal negatif seperti tindakan yang manyimpang.
2.  Faktor Sugesti
                        Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang member suatu pandangan atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.
3.  Faktor Identifikasi
                        Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan-kecenderugan atau keinginan-keingingan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini. Proses identifikasi berlangsug dengan sendirinya (secara tidak sadar), maupun disengaja. Proses identifikasi berlangsung dalam suatu keadaan dimana seseorang yang beridentifikasi benar-benar mengenal pihak lain sehingga pandangan, sikap maupun kaidah-kaidah yang berlaku pada pihak lain tadi dapat melembaga dan bakan menjiawainya.
4.  Faktor Simpat
                        Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses dimaa seseorang merasa tertarik pada orang lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yng sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya. Proses simpati akan dapat berkembang didalam suatu keadaan di mana faktor saling terjamin.
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun individu kelompok. Dua syarat terjadinya interaksi sosial yaitu adanya kontak sosial yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu antar individu, antar kelompok, dan antar individua dengan antar kelompok. Selain itu suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung. Adanya komunikasi yaitu seseorang memberi arti pada perilaku oranglain, perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict). Pertikaian mungkin akan mendapatkan penyelesaian, namu penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua belah pihak belum tentu puas sepenuhnya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial. Keempar bentuk pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
Ciri-ciri interaksi sosial
1.      Dilakukan dua orang dan ada reaksi dari pihak lain sebagai bentuk sosial.
2.      Adanya kontak sosial dan komunikasi.
3.      Bersifat timbal balik, positif dan berkesinambungan.
4.      Adanya penyesuaian norma dan bentuk-bentuk interaksi sosial.
5.      Pola interaksi bentuk sosial terjalin dengan baik harus berdasarkan kebutuhan yang nyata, efektifitas, efesiensi, penyesuaian diri pada kebenaran, norma, tidak memasa mental da fisik.
Tujuan proses sosial dan interaksi sosial
1.      Terciptanya hubungan yang harmonis.
2.      Tercapainya tujuan hubungan dan kepentingan.
3.      Sebagai sarana dalam mewujudkan keteraturan hidup (kehidupan sosial masyarakat).

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sosial dan interaksi sosial.
1.      Faktor Internal
Adapun yang menjadi dorongan dari dalam diri seseorang untuk berinteraksi sosial meliputi hal-hal berikut:
a.       Dorongan untuk meneruskan keturunan.
b.      Dorongan untuk memenuhi kebutuhan.
c.       Dorongan untuk mempertahankan kehidupan.
d.      Dorongan untuk berkomunikasi.
2.      Faktor Eksternal
a.       Faktor Imitasi
b.      Faktor Sugesti
c.       Faktor Identifikasi
d.      Faktor simpati
Syarat-syarat Interaksi Sosial
1.      Kontak sosial
Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara satu pihak dengan pihak lain. Kontak sosial secara tidak langsung dapat terjadi karena adanya bantuan peralatan komunikasi sebagai perantara misalnya: radio, telepon, e-mail, surat dan lain sebagainya.
2.      Komunikasi sosial
Merupakan syarat pokok lain dalam proses sosial, yang mengandung penertian bila suatu hubungan sosial tidak dapat terjadi komunikasi, maka dalam keadaan demikian tidak terjadi kontak sosial. Dengan komunikasi, maka sikap dan pemikiran disatu pihak dapat diketahui oleh pihak lainnya.
Pada dasarnya interaksi sosial/komunikasi sosial dapat berjalan secara verbal dan non verbal. Untuk interaksi sosial yang non verbal dapat disebutkan bahwa gerakan tubuh, merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan sejak zaman manusia purba.






BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
     Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorang dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dll.
     Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan reaksi. Pelakunya lebih dari satu orang. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial atara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial, tanpa kedua syarat tersebut, interaksi sosial tidak akan dapat berjalan.

3.2 Saran
     Dalam kehidupan manusia, di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakat harus menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian. Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi sosial dengan masyarakat-masyarakat yang ada si sekitar kita agar terjalin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat.









DAFTAR PUSTAKA





PERTANIAN MASA KINI

PERTANIAN MASA KINI
Sistem pertanian modern saat ini dapat dibagi menjadi tigahal. Pertama adalah penelitian benih unggul. Kedua, penggunaan teknologi yang canggih. Terakhir yaitu penggunaan bahan kimia.
Saat ini petani kita kebanyakan bertumpu pada pasokan eksternal berupa bahan-bahan kimia buatan seperti pupuk dan pestisida, yang membawa manusia kepada pemikiran untuk tetap mempertahankan penggunaan masukan dari luar sistem hayati.
Masalahnya, penggunaan bahan kimia dalam pertanian modern membahayakan kehidupan manusia dan lingkungannya, yang menimbulkan kekhawatiran berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Sayangnya pertanian tradisional bertumpu pada pasokan internal tanpa pasokan eksternal menimbulkan kekhawatiran, berupa rendahnya tingkat produksi pertanian yang jauh di bawah kebutuhan manusia.
Kedua sistem pertanian ini membuat banyak petani merasa dilematis dan membawa pada pemikiran untuk tetap mempertahankan penggunaan masukan dari luar sistem pertanian, namun juga mencari sistem yang tidak membahayakan kehidupan manusia dan lingkungannya. Pada pertanian modern ditakutkan akan memberikan dampak pencemaran, sehingga membahayakan kelestarian lingkungan sehingga hal ini dipandang sebagai suatu krisis pertanian modern.
Pengertian pertanian modern
Pertanian modern adalah pola bertandi dengan menggunakan alat-alat cangih dan dengan skala besar. Pertanian modern harus menggunakan peralatan modern. Apalikasi pertanian modern yang telah terlaksana seperti pertanian gandum, pertanian padi, pertanian anggur.
Sistem Pertanian Modern
Pertanian modern yang bertumpu pada pasokan eksternal berupa bahan-bahan kimia buatan (pupuk dan pestisida), menimbulkan kekhawatiran berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, sedangkan pertanian tradisional yang bertumpu pada pasokan internal tanpa pasokan eksternal menimbulkan kekhawatiran berupa rendahnya tingkat produksi pertanian, jauh di bawah kebutuhan manusia. Kedua hal ini yang dilematis dan hal ini telah membawa manusia kepada pemikiran untuk tetap mempertahankan penggunaan masukan dari luar sistem pertanian itu, namun tidak mebahayakan kehidupan manusia dan lingkungannya (Mugnisjah,2001). Pertanian modern dikhawatirkan memberikan dampak  pencemaran sehingga membahayakan kelestarian lingkungan, hal ini dipandang sebagai suatu krisis pertanian modern.
Sebagai alternatif penanggulangan krisis pertanian modern adalah penerapan pertanian organik. Kegunaan budidaya organik menurut Sutanto (2002) adalah meniadakan atau membatasi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budidaya kimiawi. Pemanfaatan pupuk organik mempunyai keunggulan nyatadibanding dengan pupuk kimia. Pupuk organik dengan sendirinyamerupakan keluaran setiap budidaya pertanian, sehingga merupakan sumber unsur hara makro dan mikro yang dapat dikatakan cuma-cuma. Pupuk organik berdaya amliorasi ganda dengan bermacam-macam proses yang saling mendukung, bekerja menyuburkan tanahdan sekaligus menkonservasikan dan menyehatkan ekosistem tanah serta menghindarkan kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan. Dengan demikian penerapan sistem pertanian organik  pada gilirannya akan menciptakan pertanian yang berkelanjutan.
Dunia pertanian modern adalah dunia mitos keberhasilan modernitas. Keberhasilan diukur dari berapa banyaknya hasil panenyang dihasilkan. Semakin banyak, semakin dianggap maju. Di Indonesia, penggunaan pupuk dan pestisida kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau, sebuah proyek ambisius Orde Baru untuk memacu hasil produksi pertanian dengan menggunakan teknologi modern.
Dunia pertanian modern adalah dunia mitos keberhasilan modernitas. Keberhasilan diukur dari berapa banyaknya hasil panenyang dihasilkan. Semakin banyak, semakin dianggap maju. Di Indonesia, penggunaan pupuk dan pestisida kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau, sebuah proyek ambisius Orde Baru untuk memacu hasil produksi pertanian dengan menggunakan teknologi modern.
Ciri-ciri pertanian Modern (Napitupulu, 2000)
  1. Usahanya merupakan industri/perusahaan pertanian, memenuhi skala ekonomi, menerapkan teknologi maju dan spesifik lokasi termasuk mekanisasi pertanian, menghasilkan produk segar dan olahan yang dapat bersaing di pasar global (likal dan internasional), dikelola secara profrsional, mampu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, memiliki “brand name” (citra nama) berskala internasional dan mampu berproduksi di luar musim.
  2. Pertanian mampu mengambil keputusankeputusan yang rasional dan inovatif, memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi, mempunyai kemampuan maanajemen modern dan profesional, mempunyai jaringan  (networking) yang luas, mempunyai akses informasi ke pasar global dan mempunyai posisi tawar yang kuat.
  3. Organisasinya mempunyai organisasi/asosiasi di antara petani yang kuat (solid) dan berjenjang dari tingkat desa ke tingkat nasional, bisa mengakses lembaga keuangan dan lembaga bisnis lainnya.
  4. Aturan mainnya mencerminkan adanya kesadaran tingkat makro dan mikro secara operasional berpihak kepada petani khususnya dalam konteks perdagangan global, tidak tumpang tindih, konsisten dengan meminimumkan inkonsistensi di antara berbagai kebijakan yang ada.

Tujuan Pertanian Modern

a. Merupakan jalan menuju keberhasilan modernitas di Indonesia.
Jika hasil dari panen semakin banyak maka dianggap maju. Di Indonesia sendiri penggunaan pupuk dan pestisida kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau yang menjadi sebuah proyek ambisius Orde Baru, untuk memacu hasil produksi pertanian dengan menggunakan teknologi modern.
b. Optimalisasi hasil pertanian
Konsep pertanian modern tidak hanya membahas usaha untuk pemenuhan kebutuhan pangan manusia dan pemuliaan spesies pertanian, akan tetapi sudah lebih ke arah bagaiamana cara optimalisasi usaha tani untuk menghasilkan bahan pangan yang bermutu. Yang sangat diperhatikan dari hasil panen adalah baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
c. Penggabungan konsep yang sudah ada
Peningkatan teknologi pertanian agar pertanian berjalan lebih efektif dan efisien sedang diusahakan. Dan saat ini perkembangan konsep pertanian yang digunakan adalah, dengan menggabungkan dari dua konsep awal yang terkesan berjalan sendiri-sendiri.


Pertanian modern merupakan suatu ajakan moral untuk berbuat kebijakan pada lingkungan Sumber Daya Alam dalam usaha pertanian dengan mempertimbangkan 3 aspek, yaitu:
a.       Kesadaran Lingkungan (Ecologically Sound), sistem budidaya pertanian tidak boleh menyimpang dari sistem ekologis yang ada. Keseimbangan lingkungan adalah indikator adanya harmonisasi dari sistem ekologis yang mekanismenya dikendalikan oleh hukum alam.
b.      Bernilai ekonomis (Economic Valueable), sistem budidaya pertanian harus mengacu pada pertimbangan untung rugi, baik bagi diri sendiri dan orang lain, untuk jangka pandek dan jangka panjang, serta bagi organisme dalam sistem ekologi maupun diluar sistem ekologi. Sumber daya alam terlanjutkan (tidak tereksploitasi).
c.       Berwatak sosial atau kemasyarakatan (Socially Just), sistem pertanian harus selaras dengan norma-noma sosial dan budaya yang dianut dan di junjung tinggi oleh masyarakat setempat. (Lisa navita)

1.     Pertanian modern berdasarkan fungsi dasar Ekonomi. Penerapan pertanian organik, memberikan manfaat bagi masyarakat dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat antara lain :
a.       Produksi pertanian organik jauh dibawah hasil produksi sistem konvensional
Adanya perbedaan hasil ini mencerminkan adanya perbedaan teknik bercocok tanam dan pengalaman petani. Industri pangan organik berkembang sangat cepat sementara petani belum mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk menerapkan sistem pertanian organik yang benar. Perbedaan hasil juga seringkali bergantung pada jenis tanaman yang diusahakan. Beberapa hasil penelitian di kawasan Timur Canada menunjukkan bahwa hasil gandum organik adalah 75% lebih rendah dibanding dengan gandum konvensional. Pada kasus cuaca yang tidak normal, misalnya musim kering yang panjang, maka produktivitas pertanian organik biasanya lebih tinggi dibanding pertanian konvensional. Di samping itu, pertanian organik juga relative lebih tahan terhadap gangguan hama dan penyakit.
b.      Minimnya akses transportasi pada lokasi-lokasi yang memenuhi syarat untuk budidaya pertanian organik
Minimnya akses transportasi disebabkan karena daerah yang memenuhi syarat untuk budidaya pertanian organik adalah daerah yang minim pencemaran lingkungan. Hal ini menimbulkan beberapa implikasi lanjutan antara lain : (a). sulitnya mendistribusikan bahan input atau sarana produksi pertanian seperti pupuk dan pestisida organik, benih, dan peralatan kerja; (b). sulitnya membawa hasil/produk pertanian organik dari lahan ke pasar; (c). mahalnya biaya untuk transportasi dari dan ke lokasi budidaya pertanian organik.
c.       Pertanian modern memerlukan biaya produksi relatif lebih rendah dibandingkan pertanian konvensional.
Khususnya untuk penyediaan input produksi pertanian konvensional memiliki biaya produksi lebih tinggi daripada pertanian modern. Dalam pertanian modern pembelian pupuk dan pestisida sintetis tidak diperlukan lagi. pengendalian gulma dilakukan secara mekanis. Pengolahan tanah untuk pengendalian gulma setelah tanaman tumbuh dilakukan dengan cara minimal. Banyak orang berpendapat bahwa pengendalian gulma akan meningkatkan frekuensi pengolahan tanah dan juga biaya. Dalam prakteknya, ternyata tidaklah demikian. Dengan perbaikan struktur tanah dan praktek pengelolaan yang baik, pertanian modern justru meminimalkan pengolahan tanah, atau lebih sedikit, dibanding pertanian konvensional.
d.      Pendapatan petani modern sedikit lebih besar dibanding dengan petani konvensional.
Secara umum, biaya produksi lebih rendah dan pendapatan lebih besar (karena premium price). Industri organik berubah sangat cepat sehingga mempengaruhi ketidakstabilan harga. Sebagai contoh, adanya harga tinggi pada satu jenis komoditi telah mendorong banyak petani menanam komoditi yang sama secara bersamaan. Ini menyebabkan harga turun ketika musim panen. Banyak orang berpendapat bahwa sejalan dengan waktu premium price akan stabil. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani, sebagai contoh biaya pembelian pupuk organik lebih murah dari biaya pembelian pupuk kimia; Harga jual hasil pertanian organik seringkali lebih mahal. Contoh, harga beras organik saat ini Rp. 8.000 – 13.000,-/kg sedang beras biasa Rp. 5.500 – 7.000,-/kg; Petani dan peternak bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari penjualan jerami dan kotoran ternaknya;Bagi peternak, biaya pembelian pakan ternak dari hasil fermentasi bahan organik lebih murah dari pakan ternak konvensional; Pengembangan pertanian organik berarti memacu daya saing produk agribisnis Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar internasional akan produk pertanian organik yang terus meningkat. Ini berarti akan mendatangkan devisa bagi pemerintah daerah yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani.
e.       Menciptakan lapangan kerja baru dan keharmonisan kehidupan sosial di pedesaan.
Pertanian modern akan merangsang hadirnya industri kompos rakyat yang berarti adanya lapangan kerja baru bagi masyarakat pedesaan. Disamping itu, penerapan pertanian modern juga akan merangsang adanya kerjasama kemitraan antara petani peternak-pekebun untuk menerapkan sistem pertanian terpadu. Dalam hubungan ini, peternak mendapatkan bahan makanan ternak dari limbah pertanian (jerami dan dedak, misalnya) dari petani, sedangkan petani mendapatkan kotoran hewan dari peternak sebagai bahan kompos untuk usaha pertanian organiknya. Hal ini secara langsung akan menciptakan keharmonisan kehidupan sosial di pedesaan.

2.       Pertanian modern berdasarkan fungsi dasar Ekologi
Prinsip ekologi dalam penerapan pertanian organik dapat dipilahkan sebagai berikut:
a.       Memperbaiki kondisi tanah
Dengan menggunakan sistem pertanian modern, tanah yang rusak dapat diperbaiki sehingga menguntungkan pertumbuhan tanaman, terutama pengelolaan bahan organik dan meningkatkan kehidupan biologi tanah.
b.      Optimalisasi ketersediaan dan keseimbangan daur hara
Jika menggunakan sistem pertanian modern ketersediaan dan keseimbangan daur hara dapat dioptimalisasi melalui fiksasi nitrogen, penyerapan hara, penambahan dan daur pupuk dari luar usaha tani.
c.       Membatasi kehilangan hasil panen akibat aliran panas, udara dan air dengan cara mengelola iklim mikro, pengelolaan air dan pencegahan erosi.
d.      Membatasi terjadinya kehilangan hasil panen akibat hama dan penyakit dengan melaksanakan usaha preventif melalui perlakuan yang aman.
e.       Pemanfaatan sumber genetika (plasma nutfah) yang saling mendukung dan bersifat sinergisme dengan cara mngkombinasikan fungsi keragaman sistem pertanian terpadu.
f.        Menghasilkan bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan
g.       Kualitas SDA dipertahankan
h.      Ramah lingkungan karena menggunakan pupuk kompos, ataupun pupuk kandang yang keseluruhannya berasal dari alam,
i.         Meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian.
j.         Menjaga sifat fisik, kimia dan biologi tanah
Dalam pertanian modern diutamakan cara pengelolaan tanah yang meminimalkan erosi, meningkatkan kandungan bahan organik tanah serta mendorong kuantitas dan diversitas biologi tanah. Dalam pertanian organik peningkatan kesuburan tanah dilakukan tanpa menggunakanpupuk kimia sintetis. Sebagai gantinya digunakan teknik-teknik seperti rotasi tanaman secara tepat, mixed cropping dan integrasi tanaman dengan ternak, meminimalkan pengolahan tanah yang mengganggu aktivitas biota tanah,menggunakan tanaman dalam strip dan tumpang sari.
k.      Penghematan energi
Hasil studi menunjukkan bahwa sistem produksi organik hanya menggunakan 50–80% energi minyak untuk menghasilkan setiap unit pangan dibandingkan dengan sistem produksi pertanian konvensional. Namun demikian, ini tidak berlaku untuk semua sistem produksi sayuran dan buah-buahan.
l.         Tidak mencemari air
Penjagaan kualitas air merupakan upaya yang sangat penting dalam sistem pertanian lestari(sustainable agriculture system). Kenyataan menunjukkan bahwa polusi air tanah(groundwater) dan air muka tanah (surface water) oleh nitrat dan fosfat menjadi hal yang umum terjadi di kawasan pertanian. Residu pupuk dan pestisida sintetis serta bakteri penyebab penyakit seperti Escherichia Coli juga seringkali terdeteksi di sistem perairan.
Pada areal pertanian organik, sumber air dijaga dengan menghindari praktek-praktek pertanian yang menyebabkan erosi tanah dan pencucian nutrisi, pencemaran air akibat penggunaan bahan kimia. Kotoran hewan yang akan digunakan untuk pupuk organik selalu dikelola dengan hati-hati dan dikomposkan sebelum digunakan. Di samping itu, penggunaan pupuk kimia dan pestisida sintetis juga dilarang dalam sistem pertanian organik.
m.     Tidak mencemari udara
Pertanian modern terbukti mampu meminimalkan perubahan iklim global karena emisi gas rumah kaca (greenhouse gas emission) pada pertanian organik lebih rendah dibandingkan pertanian konvensional. Dalam pertanian organik tidak menggunakan pupuk nitrogen sintetis sehingga tidak ada emisi nitrogen oksida dari pupuk buatan tersebut. Penggunaan minyak bumi juga lebih rendah sehingga menurunkan emisi gas karbon dioksida. Lebih penting lagi, pertanian organik menyediakan penampungan (sink) untuk karbon dioksida melalui peningkatan kandungan bahan organik di tanah serta penutupan permukaan tanah dengan tanaman penutup tanah.
n.      Dapat memanfaatkan limbah
Praktek pertanian modern mengurangi jumlah limbah melalui daur ulang limbah menjadi pupuk organik. Kotoran ternak, jerami dan limbah pertanian lainnya yang selama ini dianggap limbah, justru menjadi bahan yang mempunyai nilai sebagai sumber nutrisi dan bahan organik bagi pertanian organik.
o.       Menciptakan keanekaragaman hayati
Pertanian organik tidak hanya menghindari penggunaan pestisida sintetis, namun juga mampu menciptakan keanekaragaman hayati. Praktek seperti rotasi pertanaman, tumpang sari serta pengolahan tanah konservasi merupakan hal-hal yang mampu meningkatkan keanekaragaman hayati dengan menyediakan habitat yang sehat bagi banyak spesies mulai dari jamur mikroskopis hingga binatang besar. Pertanian organik tidak menggunakan organisme hasil rekayasa genetika(Genetic Enggineering Organism) atau organisme transgenik (Genetically Modified Organism)serta produknya karena alasan keamanan lingkungan, kesehatan dan sosial. Produk-produk seperti ini tidak dibutuhkan karena mungkin menyebabkan resiko yang tidak dapat diterima pada integritas spesies.

3.       Pertanian modern berdasarkan fungsi dasar Sosial
a.       Menghasilkan makanan yang cukup, aman dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat.
Pada sistem pertanian berkelanjutan, tidak digunakan pupuk kimia secara berlebihan sehingga produk-produk yang dihasilkan layak konsumsi dan aman serta bergizi bagi masyarakat.
b.      Kebutuhan dasar seluruh masyarakat terpenuhi
Dengan menerapkan sistem pertanian modern, hasil produksi yang di dapat stabil sehingga seluruh kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi.
c.       Segala bentuk kehidupan dihargai
Manusia hidup di dunia tidak sendiri, melainkan berdampingan dengan hewaan dan tumbuhan. Dengan menerapkannya sistem pertanian modern, manusia, hewan, dan tumbuhan dan bekerjasama dengan baik dan semua berperan dalam menghadapi hidup. Sehingga semua bentuk kehidupan dapat dihargai.
d.      Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani.
Dengan digunakannya sistem pertanian modern dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani. Hal ini dikarenakan petani akan terhindar dari paparan(exposure) polusi yang diakibatkan oleh digunakannya bahan kimia sintetik dalam produksi pertanian.

Dampak positif Pertanian Modern di Indonesia

a. Tingginya nilai ekspor hasil pertanian di Indonesia menandakan bahwa saat ini kualitas produk pertanian Indonesia sudah sesuai dengan standar kualitas internasional. Hal ini dikarenakan Indonesia sudah menggunakan konsep pertanian modern untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian yang baik.
b. Pembuatan sistem terpadu. Optimalisasi konsep usaha tani dijabarkan oleh sebuah sistem terpadu yang mampu melingkupi semua sector termasuk sector industri, dan mengaitkannya menjadi sebuah rantai perekonomian Indonesia. Sistem agribisnis menerapkan konsep pertanian modern yang merupakan sistem yang terdapat keterkaitan erat antar subsistem, mulai dari hulu hingga jasa penunjang dan juga penopang satu sama lain.
c. Dengan penggunaan sistem agribisnis, maka hadirlah konsep yang lebih konkrit dan komprehensif untuk pengembangan sektor pertanian ke arah yang lebih baik. Adanya sistem ini pengembangan komoditas-komoditas pertanian Indonesia pun menjadi lebih fokus, karena setiap komoditas memiliki subsistem agribisnis yang berbeda-beda. Hal ini juga dapat mampu menggerakkan pemerintah untuk lebih giat mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap pertanian rakyat dan dunia perbankan, ini agar lebih “ramah” terhadap petani dalam hal kredit. Kedua kondisi ini masuk sebagai salah satu subsistem agribisnis yaitu subsistem jasa penunjang yang bergerak bersama-sama subsistem yang lainnya.

Contoh Solusi Pertanian Modern

Contoh penerapan pertanian modern yang perlu dikemabangkan di Indonesia adalah seperti berikut:
1.Pertanian organik Terintegrasi


Pertanian yang menggunakan sistem budidaya pertanian yang hanya mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis yang berbahaya.Untuk menanggulangi krisis pertanian modern, maka perlu penerapan pertanian organik yang terintegrasi.Pertanian ini akan terintegrasi dengan peternakan. Pupuk yang digunakan merupakan pupuk organik yang dihasilkan dari limbah peternakan. Daun-daun dari pertanian paska panen digunakan untuk pakan ternak. Tentu saja semua itu diolah menggunakan teknologi pertanian yang modern namun mudah.Di Bali sistem pertanian ini sudah berjalan lancar. Di sana sistem ini disebut Simantri (sistem Pertanian Terintegrasi).

Petani Simantri mampu membuat pupuk organik dan pestisida sendiri, semuanya organik. Mereka juga mendapat pelatihan berkala dari pemerintah.
    Budidaya organik dapat digunakan untuk meniadakan atau membatasi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budidaya kimiawi. Dengan memanfaatkan pupuk organik keunggulan nyata dapat dirasakan dibanding dengan pupuk kimia.
    Pupuk organik adalah keluaran setiap budidaya pertanian, sehingga sumber unsur hara makro dan mikro yang dapat dikatakan cuma-cuma yang berdaya amliorasi ganda, dengan bermacam-macam proses yang saling mendukung. Hal ini akan bekerja menyuburkan tanah dan sekaligus menkonservasikan dan menyehatkan ekosistem tanah, serta menghindarkan kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan.
    2.Pertanian hidroponik
    Pertanian hidroponik adalah pertanian yang menggunakan cara budidaya dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Biasanya air yang digunakan sudah dicampur dengan nutrisi untuk tanaman, cara ini sangat mudah dan tidak perlu memakan lahan yang luas.
    3.Pertanian holtikultura
    Pertanian dengan membudidaya tanaman kebun dengan jenis tanaman yang dibudidayakan. Dalam bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan, penumbuhan bibit, kultur jaringan, memproduksi tanaman, penanganan hama dan penyakit, panen hasil, pengepakan produk panen, dan pendistribusian.

    Alat Pertanian Modern Yang Bisa Digunakan Di Indonesia

    ALAT PENGOLAH TANAH

    Pengolahan tanah adalah suatu hal mutlak yang harus di lakukan oleh petani sebulum melakukan proses penanaman bibit. Karena dengan pengolahan tanah dengan baik dan benar makan proses penanaman akan lebih mudah dan tentunya itu baik sekali untuk benih tanaman. Alat pengolahan tanah di bagi menjadi dua, yaitu alat pengolahan tanah pertama dan pengolahan tanah kedua.

    1. ROTAVATOR

    Rovaktor adalah alat yang gunakan untuk pengolahan tanah pertama dan bisa yang kedua. Awal yaitu, ketika mulai memotong, mencacah dan membolak balik tanah, dan di katakan kedua ketika mulai merapikan tanah, menghancurkan tanaman pengganggu memperbaiki tata air.

    rovaktor-min2. KULTIVATOR

    Cultivaktor adalah sebuah alat penyiangan tanaman, sebenernya kalo kita logika, penyiangan adalah sebuah pemeliharaan nukan pengolahan, tapi karena alat yang di gunakan juga mengandung traktor maka saya masukkan kesini.

    alat-penyiangan-tanaman-min

    3. BAJAK SINGKAL

    Bajak singkal adalah alat untuk membolak mbalikkan tanah. Ada dua jenis bajak singkal yaitu bajak singkal satu arah dan bajak  singkal dua arah. Saya memberikan contoh gambar bajak singkal yang dua arah.
    bajak-singkal-dua-arah-min

    4. GARU SISIR

    Garu sisir di gunakan setelah pengolahan bajak sangkal, proses ini di lakukan pada sawah saat keadaan basah, agar tanah yang bongkah bongkah tadi bisa gembur.
    garu sisir-min

    5. GARU PIRING

    Garu piringan ini bisa di gunakan pada awal sebelum penanaman yaitu mebersihkan rumput atau sesudah penanaman benih yang di sebar lalu untuk menutupi dengan tanah bisa dengan bantuan garu piring ini.
    garu-piring-min

    6. BAJAK SUBSOIL

    Alat ini mampu digunakan untuk memecahkan tanah hingga kedalaman 20 sampai 36 inci. Biasanya untuk sejenis pembuatan parit pada media tanam.
    Bajak Subsoil-min

    ALAT MESIN TANAM

    Mesin pertanian berfungsi sebagai alat bantu petani untuk mengatasi masalah keterbatasan tenaga kerja. Dalam poin ini penggunaan mesin pertanian juga dapat membantu para petani dalam memperluas garapan dan intensitas tanam serta pelaksanaan kegiatan yang tepat waktu. Penanaman yaitu proses penempatan benih atau biji kedalam tanah dengan kedalam tertentu, atau menyebarluaskan biji ke permukaan tanah yang bertujuan untuk mendapatkan perkecambahan atau pertumbuhan tanaman dengan baik. 

    1. MESIN PENANAM JAGUNG (BW2BJG-4)

    alat-tanam-jagung-min

    2. MESIN PENANAM PADI (NSPU-68C)

    mesin-tanam-padi-min

    3. MESIN PENANAM KENTANG (SE260 2-ROW BUNKER HARVESTER)

    alat-penanam-kentang-modern-min

    ALAT MESIN IRIGASI

    Irigasi atau pengairan pada tanaman adalah suatu hal dalam pertanian. Karena itu para ilmuan menciptakan mesin yang mampu mempermudah petani dalam proses pengairan tanaman yang di kelola.  

    1. MESIN IRIGASI (IRRIGATION MACHINE)

    Irrigation machine-min

    2. SPRINKLER

    Sprinkler-min

    3. IRIGASI TETES

    alat-penanam-kentang-min


    GAMBAR ALAT PEMANENAN DAN PASCA PANEN

    1. PEMANEN KACANG TANAH

    mesin-pemanen-kacang-tanah-min

    2. MESIN PEMANEN KENTANG

    pemanen-kentang-min

    3. MESIN PEMANEN TEBU

    mesin-pemanen-tebu-min

    4. MESIN PEMANEN WORTEL

    mesin-pemanen-wortel-min

    5. MESIN PEMETIK KAPAS

    mesin-pemetik-kapas-min

    6. CHASER BIN (KERANJANG GANDUM)

    wadah-panen-biji-gandum-min

    7. MESIN PENGUPAS KOPI KERING

    mesin-pengupas-kopi-kering-min