MAKALAH SOSIOLOGI PERTANIAN
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
Disusun oleh :
Kelompok 3
Ropi
Widiasari 4122.1.17.12.0008
Anton
Sundana 4122.1.17.12.0009
Bunga
Khofifah Anzaini 4122.1.17.12.0011
Topik
Hidayat 4122.1.17.12.0021
Wawan
Kuswanto 4122.1.17.12.0023
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTAIAN
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terimakasih yang
sebesar-besarnya Dosen Mata kuliah Sosiologi Pertanian.
Harapan saya semoga makalah ini
dapat menambah ilmu pengetahuan bagi
para pembaca. Untuk ke depannya semoga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman saya, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Tanjungsari,
08 Oktober 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1 latar
belakang................................................................................................................... 1
1.2 rumusan
masalah.............................................................................................................. 1
1.3
tujuan................................................................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................................... 2
2.1 Proses
Sosial...................................................................................................................... 2
2.2 Interaksi
Sosial.................................................................................................................. 2
BAB III PENUTU.................................................................................................................. 5
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 5
3.2 Saran.................................................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengetahuan
mengenai proses sosial berawal dari perubahan dan perkembangan masyarakat yang
mewujudkan segi dinamisnya disebabkan karena para warganya mengadakan hubungan
satu sama lain baik dalam bentuk perorangan maupun kperkelompok.
Proses
sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila perorang dan kelompok-kelompok
sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan
tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang
menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial dapat
diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama,
misalnya pengaruh yang mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik
dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.
Interaksi
sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada
reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vd individu. Kelompok vd kelompok.
Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial individu dengan
kelompok. Interaksi sosial merupakan syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi
sosial.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan proses sosial?
2. Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang
dimaksud dengan proses sosial.
2. Mengetahui apa yang
dimaksud dengan interaksi sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Proses Sosial
Proses
sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorang dan
kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta
bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah
ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara
berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial
dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.
Bentuk
umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan proses
sosial) karena interaksi sosial merupakan syarat terjadinya aktivitas-aktivitas
sosial.
2.2
Interaksi Sosial
Interaksi
sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan
antara orang-perorang, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang
perorang dengan kelompok manusia. Interaksi sosial dimulai pada saat dua orang
bertemu. Seperti saling menyapa, berjabat tangan, saling berbicara, dll.
Interaksi
sosial hanya terjadi antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi dari kedua belah
pihak. Interaksi sosial tidak akan terjadi apabila manusia mengadakan hubunga
yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem
sarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud. Berlangsungnya proses interaksi
didasarkan pada berbagai faktor, antara lain faltor imitasi, sugesti,
identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri
secara terpisah maupun dalam keadaan tergabung.
1. Faktor
Imitasi
Salah
satu segi positif faktor ini, bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk
mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Namun demikian, imitasi
mungkin pula mengakibatkan terjadinya hal-hal negatif seperti tindakan yang
manyimpang.
2. Faktor
Sugesti
Faktor
sugesti berlangsung apabila seseorang member suatu pandangan atau sesuatu sikap
yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.
3. Faktor
Identifikasi
Identifikasi
sebenarnya merupakan kecenderungan-kecenderugan atau keinginan-keingingan dalam
diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya
lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk
atas dasar proses ini. Proses identifikasi berlangsug dengan sendirinya (secara
tidak sadar), maupun disengaja. Proses identifikasi berlangsung dalam suatu
keadaan dimana seseorang yang beridentifikasi benar-benar mengenal pihak lain
sehingga pandangan, sikap maupun kaidah-kaidah yang berlaku pada pihak lain
tadi dapat melembaga dan bakan menjiawainya.
4. Faktor
Simpat
Proses
simpati sebenarnya merupakan suatu proses dimaa seseorang merasa tertarik pada
orang lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yng sangat penting,
walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain
dan untuk bekerja sama dengannya. Proses simpati akan dapat berkembang didalam
suatu keadaan di mana faktor saling terjamin.
Interaksi sosial merupakan hubungan
sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok
maupun individu kelompok. Dua syarat terjadinya interaksi sosial yaitu adanya
kontak sosial yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu antar individu,
antar kelompok, dan antar individua dengan antar kelompok. Selain itu suatu
kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung. Adanya komunikasi
yaitu seseorang memberi arti pada perilaku oranglain, perasaan-perasaan apa
yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi
reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Bentuk interaksi sosial dapat
berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan bahkan dapat
juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict). Pertikaian mungkin akan
mendapatkan penyelesaian, namu penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima
untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua belah pihak
belum tentu puas sepenuhnya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk
keempat dari interaksi sosial. Keempar bentuk pokok dari interaksi sosial
tersebut tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi
itu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak
menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
Ciri-ciri interaksi sosial
1.
Dilakukan
dua orang dan ada reaksi dari pihak lain sebagai bentuk sosial.
2.
Adanya
kontak sosial dan komunikasi.
3.
Bersifat
timbal balik, positif dan berkesinambungan.
4.
Adanya
penyesuaian norma dan bentuk-bentuk interaksi sosial.
5.
Pola
interaksi bentuk sosial terjalin dengan baik harus berdasarkan kebutuhan yang
nyata, efektifitas, efesiensi, penyesuaian diri pada kebenaran, norma, tidak
memasa mental da fisik.
Tujuan proses sosial dan interaksi sosial
1.
Terciptanya
hubungan yang harmonis.
2.
Tercapainya
tujuan hubungan dan kepentingan.
3.
Sebagai
sarana dalam mewujudkan keteraturan hidup (kehidupan sosial masyarakat).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi proses sosial dan interaksi sosial.
1.
Faktor
Internal
Adapun yang menjadi dorongan dari dalam diri
seseorang untuk berinteraksi sosial meliputi hal-hal berikut:
a.
Dorongan
untuk meneruskan keturunan.
b.
Dorongan
untuk memenuhi kebutuhan.
c.
Dorongan
untuk mempertahankan kehidupan.
d.
Dorongan
untuk berkomunikasi.
2.
Faktor
Eksternal
a.
Faktor
Imitasi
b.
Faktor
Sugesti
c.
Faktor
Identifikasi
d.
Faktor
simpati
Syarat-syarat
Interaksi Sosial
1.
Kontak
sosial
Kontak sosial dapat
terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara satu pihak dengan pihak
lain. Kontak sosial secara tidak langsung dapat terjadi karena adanya bantuan
peralatan komunikasi sebagai perantara misalnya: radio, telepon, e-mail, surat
dan lain sebagainya.
2.
Komunikasi
sosial
Merupakan syarat pokok
lain dalam proses sosial, yang mengandung penertian bila suatu hubungan sosial tidak
dapat terjadi komunikasi, maka dalam keadaan demikian tidak terjadi kontak
sosial. Dengan komunikasi, maka sikap dan pemikiran disatu pihak dapat
diketahui oleh pihak lainnya.
Pada dasarnya interaksi sosial/komunikasi sosial
dapat berjalan secara verbal dan non verbal. Untuk interaksi sosial yang non
verbal dapat disebutkan bahwa gerakan tubuh, merupakan bentuk komunikasi yang
dilakukan sejak zaman manusia purba.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Proses
sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorang dan
kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta
bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah
ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara
berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial
dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dll.
Interaksi
sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan
reaksi. Pelakunya lebih dari satu orang. Contoh guru mengajar merupakan contoh
interaksi sosial atara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan
syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial, tanpa kedua syarat tersebut,
interaksi sosial tidak akan dapat berjalan.
3.2
Saran
Dalam
kehidupan manusia, di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat,
maka kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakat harus menyadari bahwa kita
hidup tidak mungkin sendirian. Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat
yang baik dengan berinteraksi sosial dengan masyarakat-masyarakat yang ada si
sekitar kita agar terjalin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA